Tuesday, December 29

**Resah ku merindumu**

Awan yang berarak kalbu mengamit sendu di jiwa
Debaran di dada yang kian terasa akan resahnya
Angin yang bertiup seakan menyampaikan puisi syahdu
Tentang rinduku yang kian mengunung tinggi


Suasana pantai yang tenang kelihatannya begitu indah
Hanya sekali kedengaran desiran-desiran ombak menghempas pantai
Seakan ingin meluahkan segala resah yang membelenggu jiwa
Yang tidak pernah terluah oleh kata-kata dibibirku


Cintaku dan rinduku yang terkumpul sedekad yang lalu
Telah ku luahkan sekaligus membuatkan dirimu terkapai-kapai
Kelemasan dan hanyut bersama-sama ombak pantai
Diriku seakan tenggelam ke dasar laut bersama-sama bayangan dirimu


Bisikan rindu yang kedengaran dari jauh menyemarakkan lagi api cinta
Bersama kepulan-kepulan asap yang kian lenyap di tiup angin sepoi
Kini hanya tinggal jasadku yang masih termangu-mangu
Tentang rinduku yang tiada berkesudahannya

1 comment:

Anonymous said...

Sesungguhnya Aku Baru Keluar Dari Kotak Dunia Yang Terpendam Di Dalam Azab Kegelapan Hipokrasi Manusia. Dan Puisi mu ini menyentakkan aku yang termimpi dari dunia realiti..

P/s : Boleh Copy kah ini Sajak mu ^_^ sangat bagus bah ini sajak... menyedarkan aku disaat aku mengelamun seketika ^_^

Black lai Purple